Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Perayaan Maulid Nabi ﷺ di zaman ini

 Maulid Nabi 1446 H 01

واشوقاه ﷺ


Betapa sangat merindu Nabi ﷺ

*Memahami Perayaan Maulid Nabi ﷺ di zaman ini*

Ketahuilah di tahun 1446 H ini sudah semakin jelas bahwa terdapat 3 golongan dalam masalah perayaan maulid nabi, yaitu:

1. Golongan orang yang membenci dan mengharamkan maulid nabi, yaitu golongan wahhabiyah dan sejenisnya. Kenapa mereka mengharamkan maulid? Akan kita bahas di episode selanjutnya. 

2. Golongan orang yang merayakan maulid namun dicampur dengan maksiat (kemungkaran), golongan ini banyak sekali, sudah tak terhitung jumlahnya. 

3. Golongan orang yang merayakan maulid namun berhati-hati dalam merayakan maulid agar tidak bermaksiat di dalamnya. Golongan ini golongan yang senantiasa berhati-hati dalam merayakan maulid, tidak boleh dengan kemungkaran, kesesatan dan kerusakan saat acara Maulid.

Dahulu sejak pertama kali maulid diadakan, tidak ada golongan yang menolak apalagi mengharamkan, dan juga tidak ada golongan yang bermaulid dengan kemungkaran. Namun, tahun silih berganti, muncullah golongan-golongan ini. Golongan yang mengharamkan dimulai dari munculnya kaum wahabi. Sedangkan golongan yang bermaulid namun diiringi dengan kemungkaran karena kebodohannya.

*Hadratusyaikh Muhammad Hasyim Asy'ari*, telah menulis kitab yang berjudul *"At-Tanbîhât al-Wâjibât li Man Yashna'u Al-Maulid bi Al-Munkarât"*, artinya: "Beberapa Peringatan yang Wajib (disampaikan) bagi Orang yang Merayakan Maulid Nabi dengan Berbagai Kemungkaran".

Kitab mbah Hasyim harus diketahui umat Islam, *khususnya warga Nahdliyyin*. Kitab ini dicetak Maktabah at Turots Al Islamiyah Ma'had Tebuireng Jombang. 

Dari judulnya saja dapat diketahui bahwa tujuan kitab ini, Mbah Hasyim Asy'ari hendak mengingatkan umat islam agar menghindari kemungkaran yang terjadi saat merayakan acara Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Dan tentu saja tidak hanya di acara Maulidun Nabi, tapi juga acara apapun jangan sampai ada kemungkaran sebagaimana disebutkan oleh beliau dalam kitab tersebut. 

Sebab ditulis Kitab ini, sebagai reaksi atas berbagai kemungkaran yang beliau saksikan saat perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Karena dengan adanya hal-hal maksiat tersebut, acara maulid yang seharusnya bisa menjadi sarana mendapatkan pahala, *justru mendatangkan dosa*.

Mbah Hasyim sangat menginginkan maulid Nabi yang bersih dari kemungkaran/kemaksiatan. Agar orang-orang yang merayakan maulid mendapatkan pahala. Karena yang dirayakan ini bukanlah maulid orang sembarangan. Ini Maulid Nabi Muhammad ﷺ . Makhluq Termulia, makhluq yang maksum. 

Kitab ini diberi kata pengantar oleh *Al-Allamah Syekh Yusuf Al-Dijwi (w. 1946 M), salah seorang anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar* pada masa Hadratusyaikh Hasyim Asy'ari. Dalam pengantarnya, Syekh al-Dijwi juga mengeluhkan kondisi yang sama di Mesir kala itu yang seharusnya menjadi perhatian para ulama setempat.

Sedikitnya ada 10 poin peringatan yang beliau sampaikan dalam Kitab risalah ini, penuh dengan argumen logis dan dalil yang kuat. Dan bisa jadi *kemungkaran itu tanpa kita sadari* juga terjadi pada zaman sekarang.

Jadi, mari kita merayakan maulid seperti ulama ulama jaman dahulu pertama kali maulid. Yaitu perayaan maulid nabi dengan:

  1. Pembacaan ayat-ayat suci al Qur’an
  2. Pembacaan sejarah kelahiran, sejarah perjuangan dan akhlak serta keutamaan-keutaman nabi agung Muhammad
  3. Membaca shalawat Nabi
  4. Mengaji Ilmu Agama yang Fardhu, seperti mengaji ilmu sholat, dan lainnya
  5. Diakhiri dengan do’a dan sedekah (semisal makan bersama)

Jangan sampai merayakan maulid dengan bermaksiat atau melanggar syariat.

Bersambung

Intaha

Allah Ada Tanpa Tempat

Posting Komentar untuk "Memahami Perayaan Maulid Nabi ﷺ di zaman ini"