PWNU Jakarta: WARGA NU Haruslah Dewasa dalam Politik
Jakarta - Memasuki tahun 2024, politik akan menjadi lebih panas. Banyak orang menggunakan caci maki, ujaran kebencian, dan berita palsu untuk merusak suasana di media sosial. KH Lukman Hakim Hamid, Katib Syuriah PWNU Jakarta, merasa prihatin tentang hal itu dalam pesan WhatsApp-nya, Selasa, 2 Januari 2020.
Menurut Kiai Lukman, undang-undang memberikan kebebasan setiap orang untuk memilih calon presiden dan wakil presiden, partai politik, atau pasangan yang sesuai dengan keyakinan mereka.
Namun, dia menyatakan bahwa kebebasan tersebut harus dibarengi dengan kesadaran untuk mensukseskan Pemilu 2024 yang demokratis, jujur, transparan, damai, dan kondusif.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap di Jakarta, Kiai Lukman, meminta warga Nahdlatul Ulama di Jakarta untuk menjadi pemimpin dalam mewujudkan kedewasaan politik dan demokrasi bagi masyarakat.
Ulama Betawi yang juga Ketua Dewan Fatwa DPW Pecinta Tanah Air (Petanesia) Jakarta ini menyatakan, "Saya berharap warga NU di Jakarta berpartisipasi dalam Pemilu ini dan tidak golput serta menggunakan hak pilihnya dengan sebaik mungkin dengan menghindari politik uang."
Dia juga menambahkan, "Saya menghimbau kepada masyarakat untuk dengan suka rela mengawasi jalannya proses Pemilu ini agar benar-benar demokratis, jujur, dan transparan, di mana netralitas aparat terjaga dengan baik."
Posting Komentar untuk "PWNU Jakarta: WARGA NU Haruslah Dewasa dalam Politik"