Makna Bait Ke 17 Nadhom Aqidatul Awamm Kisah Nabi Luth Alaihissalaam
Ngaji Kitab Aqidatul Awam 17-1
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
لوط وإسماعيل إسحاق كذا # يعقوب يوسف وايوب احتذا
"Luth, Ismail, Ishaq, demikian juga Ya'qub, Yusuf dan Ayyub"
Penjelasan
Nama-nama Nabi yang wajib (kifayah) untuk diketahui adalah:
Nasabnya adalah Luth bin Haaraan bin Taarih (Aazar), beliau adalah anak dari saudara nabi Ibrahim yang bernama Haaraan.
Peringatan:
Nama nabi Luth TIDAK diambil dari kata al Liwath. Tidak layak nama seorang nabi diambil dari kata Liwath yang berarti homoseksual.
LUTH adalah nama salah satu Nabiyullah. LUTH nama 'ajamy bukan 'araby.
Sama sekali asma Luth TIDAK terkait dengan Liwath / pelaku homoseks, sebab kata tersebut untuk pelaku Liwath adalah لواطيًّا / Liwathiyan bukan Luthiyan / لوطيًّا ..
لِوَاط
Itu kata araby yang bentuk tashrifnya:
لا ط، يلوط، لا ئط
Sama sekali tidak berhubungan dengan nama mulia Nabi Luth alaihissalaam.
Tak pantas dan tak boleh meyakini keterkaitan kedua kata tersebut.
Meyakininya sama dengan menghina Nabi Allah.
Menghina Nabi.. bisa membuat kita terjerumus kekufuran.
Istilah LIWATH sudah dikenal sebelum masa kaum Nabi Luth alaihissalaam.
Dan pelopor homo adalah Iblis (meng-homoi- dirinya) laknatullah alaihi.
Nabi Luth pada mulanya mengikuti dakwah pamannya (nabi Ibrahim Alaihissalaam), tetapi kemudian beliau diutus pada kaum Saduum di Yordania dekat laut mati.
Kaum Saduum adalah manusia yang paling kufur dan paling bejat moralnya. Mereka membuat kemungkaran yang belum pernah ada di muka bumi sebelumnya, yaitu Liwath (homoseksual).
Nabi Luth menyeru mereka agar meninggalkan kekufuran dan kemungkaran yang keji tersebut.
Allah ta'ala berfirman:
وَإِنَّ لُوطࣰا لَّمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِینَ
[Surat Ash-Shaffat 133]
"Dan sungguh Luth termasuk orang-orang yang diutus (Rasul)".
Allah ta'ala berfirman:
وَلُوطًا إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦۤ أَتَأۡتُونَ ٱلۡفَـٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنۡ أَحَدࣲ مِّنَ ٱلۡعَـٰلَمِینَ إِنَّكُمۡ لَتَأۡتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهۡوَةࣰ مِّن دُونِ ٱلنِّسَاۤءِۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمࣱ مُّسۡرِفُونَ
[Surat Al-A'raf 80 - 81]
Ketika kaum Luth tetap membangkang terhadap dakwah nabi Luth, maka Allah menurunkan adzab kepada mereka.
Malaikat Jibril mengangkat mereka yang berjumlah empat ratus ribu orang dengan satu bulu dari sayapnya hingga mendekati langit pertama, kemudian menjatuhkan mereka ke bumi dalam keadaan terbalik dan menghujaninya dengan batu. (Q.S Hud 82-83).
Istri nabi Luth adalah salah satu orang yang binasa ketika itu, karena dia tidak mau beriman dan tetap dalam kekufurannya.
Kaum Nabi Luth yaitu kaum Sodom termasuk kaum yang diberi banyak kelebihan, diantaranya adalah suka bergotong royong dan bersatu padu. Mereka biasa pergi kerja bersama-sama meninggalkan anak dan istri dirumah.
Rupanya iblis tidak menyukai hal itu, berbagai upaya telah dilakukan iblis dan anak buahnya untuk merusak tatanan kaum Luth, namun ternyata belum membuahkan hasil yang memuaskan. Sungguh susah menyesatkan kaum yang suka persatuan.
Namun bukan iblis namanya jika tak punya cara licik. Akhirnya iblis dapat ide. Setiap kaum Luth pulang kerja maka Iblis merusak dan menghancurkan hasil pekerjaan mereka secara sembunyi-sembunyi.
Keesokan harinya kaum Luth bertanya-tanya tentang siapa yang merusak hasil pekerjaan mereka, membuat pekerjaan kemarin jadi sia-sia dan memperlambat produksi.
Masyarakat sangat kesal dengan pelaku pengrusakan yang sering terjadi, maka mereka bersepakat bila si pelaku tertangkap akan dijatuhi hukuman berat.
Pada hari-hari berikutnya Iblis menjelma menjadi seorang anak muda yang manis tampangnya. Ketika kaum Luth pergi bekerja iblis menjalankan aksinya. Ada sekelompok masyarakat yang melihat gerak gerik pemuda manis itu kemudian menyadari bahwa pemuda manis itulah pelakunya. Langsung saja masyarakat berusaha menangkap pemuda itu. Setelah diinterogasi akhirnya anak muda itu mengakui perbuatannya. Masyarakat sepakat akan memberikan hukuman mati kepada pemuda manis jelmaan iblis itu.
Sampai disini skenario Iblis lancar dan skenario berikutnya telah tersusun rapi.
Saat itu, masyarakat yang telah memutuskan akan menghukum mati pemuda manis itu, mengurungnya sambil alih-alih ingin mengetahui siapa orang tua dan keluarganya. Pemuda manis itu dijaga secara bergiliran.
Malam itu juga, ketika telah memasuki waktu tidur, anak manis jelmaan Iblis itu berakting pura-pura menangis dan meratap begitu sedih. Sang Penjaga rupanya kasian melihat hal itu dan bertanya, ''Ada apa denganmu...?"
''Ayahku selalu memelukku waktu aku mau tidur'' jawab anak itu.
Penjaga itu tidak tega, karena tak ingin melihat anak itu bersedih akhirnya mau tidak mau dia berkata,
''Ya sudah sini saya peluk, anggap saja aku adalah pengganti ayahmu''.
Ketika sudah dipeluk, anak manis jelmaan Iblis itu melakukan gerakan-gerakan yang membangkitkan nafsu orang tersebut, terus menerus hingga syahwat orang itu menggelora.
Si penjaga telah terpancing dengan nafsu iblis, anak manis jelmaan Iblis itu kemudian mengajarkan kepada orang itu sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh peradaban manusia, yaitu Sodomi. Malam itulah terjadi sodomi pertama kali dalam sejarah manusia.
Pagi harinya ketika bangun, anak muda jelmaan iblis itu sudah tidak ada. Orang itu pun menceritakan apa yang terjadi dengan berapi-api sambil mencontohkannya.
Teman-temannya menjadi sangat penasaran dan kemudian mencoba melakukannya. Akhirnya hari demi hari, kerusakan moral menyebar kemana-mana dan menjadi kebiasaan masyarakat.
Iblis adalah yang pertama kali mencontohkannya lalu diteruskan oleh orang yang menggaulinya. Rupanya rencana iblis tidak sampai disitu, ada agenda jahat lain yang diwujudkan.
Iblis Merusak Kaum Wanita Negeri Sodom
Kemudian Iblis menjelma menjadi seorang wanita lalu datang mengompori kaum perempuan dengan mengatakan,
''Sesungguhnya laki-laki kalian sudah saling suka sama suka, kalian tidak dibutuhkan lagi.''
''Iya kami telah mengetahuinya'',
jawab para wanita itu.
Iblis lalu mengajarkan hal baru kepada kaum wanita itu, sehingga mereka saling mencukupi satu sama lain juga.
Dari umumnya hal itu, sampai akhirnya tanpa rasa malu mereka melakukannya dengan terang-terangan. Bahkan apabila ada musafir dari kota lain, mereka rampok dan tega memperkosa bila mereka suka.
Laki-laki memperkosa laki-laki, wanita dengan wanita...benar-benar kerusakan moral yang parah.
Dakwah Nabi Luth
Allah Ta'ala mengutus Nabi Luth untuk menyadarkan kaumnya. Puluhan tahun Nabi Luth membimbing dan menyadarkan mereka namun hanya segelintir saja yang sadar, sedang sebagian besar mereka tetap bahkan tambah tak bermoral.
Ketika mereka merasa tidak nyaman dengan dakwah-dakwah Nabi Luth, mereka memutuskan untuk segera mengusirnya.
Lebih dari itu, Nabi Luth memperingatkan bahwa malapetaka akan segera diturunkan jika mereka tidak berhenti dari perbuatan itu, justru ditanggapi dengan tantangan agar azab Allah ditimpakan kepada diri mereka sendiri, karena mereka tidak peduli.
Nabi Luth akhirnya menyadari kalau mereka tidak dapat diberi peringatan atau pengertian lagi. Mereka bagai virus mematikan yang terus menginfeksi sekelilingnya dan tak ada cara lain kecuali dengan mengamputasi mereka alias dimusnahkan.
Nabi Luth Alayhissalam kemudian berdoa kepada Allah, biasanya yang beliau minta adalah petunjuk dan hidayah agar kaumnya sadar kembali ke jalan yang benar. Namun kali ini beliau meminta agar kaumnya di azab. Demi tidak menjalarnya virus amoral ke daerah-daerah lainnya, Nabi Luth sudah rela bila kaumnya dihukum.
Para Tamu Nabi Luth
Allah Ta'ala yang Maha Kuasa mengabulkan doa Nabi Luth Alayhissalam, Allah mengutus malaikatNya untuk menghukum kaum keras kepala itu.
Mula-mula malaikat itu menjelma sebagai laki-laki tampan rupawan (tentu tanpa kelamin, karena malaikat tidak laki-laki dan juga tidak perempuan). Malaikat ini bertamu ke rumah Nabi Luth. Nabi Luth ingin menyambut tamunya dengan penuh keramah-tamahan, namun disisi lain Nabi sangat khawatir akan keselamatan tamunya itu. Karena Nabi Luth tahu benar bagaimana tak bermoralnya kaumnya terlebih lagi bila berjumpa orang tampan.
Nabi Luth berpesan kepada isterinya dan puterinya agar merahasiakan kedatangan tamu-tamunya, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Akan tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Nabi Luth kedatangan tamu laki-laki yang tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik bagi para penggemar homoseks.
Terjadilah apa yang dikhawatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu tampan di rumah Nabi Luth, berdatanglah kaum sodom ke rumahnya untuk melihat para tamunya dan ingin memuaskan nafsunya.
Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan mengganggu tamu-tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan.
Mereka diberi nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji itu yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam di mana Tuhan telah menciptakan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi.
Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka di azab dan siksaan Allah.
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dipedulikan, mereka bahkan mendesak akan mendobrak pintu rumahnya dengan paksa dengan kekerasan kalau pintu tidak di buka dengan sukarela.
Nabi luth tidak bisa menahan dari kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan, berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:
"Sesungguhnya aku tidak bisa lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam, Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri."
Begitu Nabi Luth selesai bicara, para tamu segera mengenalkan diri kepadanya dan memberi identitasnya, bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya dan bahwa mereka datang ke Sodom untuk melaksanakan tugas menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya yang membangkang dan berbuat segala kemungkaran dan kemaksiatan yang keji dan kotor.
Nabi Luth disarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang-orang yang mau masuk. Naas ketika pintu dibuka dan orang yang masuk tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu, mereka mengusap-usap mata, dan sudah menjadi buta.
Saat terjadi kekacauan di rumah Nabi Luth, kaum sodom berbenturan antara satu dengan lain berteriak-teriak menanya-nanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak. Para malaikat berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera daerahnya itu bersama keluarganya, karena waktunya telah tiba, azab bagi kaum sodom.
Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar daerah jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.
Nabi Luth bersama keluarganya keluar dari rumahnya pada tengah malam. Berjalanlah Nabi Luth, istri dan dua puterinya dengan berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun kekiri sesuai maupun ke belakang. Akan tetapi si isteri Nabi Luth berada dibelakang rombongan Nabi Luth dan berjalan perlahan-lahan dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, istrinya Nabi Luth meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri.
Dan setelah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sodom, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya menggoncang kota Sodom. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu api yang menghancurkan kota Sodom berserta semua penghuninya, termasuk isteri Nabi Luth yang munafiq itu.
Intaha
Bersambung
Allah Ada Tanpa Tempat
Posting Komentar untuk "Makna Bait Ke 17 Nadhom Aqidatul Awamm Kisah Nabi Luth Alaihissalaam"