Makna Bait Ke 17 Nadhom Aqidatul Awamm Kisah Nabi Ishaq 'Alaihissalaam
Ngaji Kitab Aqidatul Awam 17-3
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
لوط وإسماعيل إسحاق كذا # يعقوب يوسف وايوب احتذا
"Luth, Ismail, Ishaq, demikian juga Ya'qub, Yusuf dan Ayyub"
Penjelasan
Nama-nama Nabi yang wajib (kifayah) untuk diketahui adalah:
Nasabnya adalah Ishaq ibn Ibrahim 'alayhimassalam. Beliau adalah putra dari Saarah. Beliau dilahirkan ketika ibunya telah berumur 90 tahun, dan ayahnya berumur 120 tahun.
Sebelum Nabi Ishaq lahir, Nabi Ibrahim diberi ujian yang sulit yaitu untuk menyembelih putranya dari Hajar, Nabi Ismail.
Jadi, Sangatlah jelas bahwa Nabi Ismail adalah putra pertama Nabi Ibrahim dari Hajar. Dan yang kedua adalah Nabi Ishaq dari Saarah.
Awas Pemalsuan Kitab
Dalam Taurat yang dipalsukan, mereka mengatakan bahwa Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih “putra pertamanya, Ishaq.”
Orang-orang Yahudi itu mengubah kitab Taurat untuk mengambil dari hak istimewa yang diberikan kepada Ismail. Karena Garis keturunan bangsa Yahudi ada pada Nabi Ishaq. (Ini adalah kebiasaan kaum Yahudi)
Fakta bahwa Nabi Ismail begitu sabar dengan perintah untuk disembelih, dan bahwa Ibrahim sangat mencintai Nabi Ismail, menunjukkan status Nabi Ismail yang tinggi.
Kaum Yahudi ingin menutupinya. Mereka ingin orang-orang berpikir bahwa Ishaq mendapat kehormatan dari ujian besar dalam penyembelihan itu. Namun, mereka lupa tentang mengambil kata-kata "yang pertama" yang disematkan Nabi Ishaq. Hal ini menunjukkan kesalahan besar kaum yahudi.
ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ سَيِّدُنَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلامُ يُقَبِّلُهُ وَيَبْكِى وَيَقُولُ نِعْمَ الْعَوْنُ أَنْتَ يَا بُنَىَّ عَلَى أَمْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ.
ثُمَّ إِنَّهُ لَمَّا أَمَرَّ السِّكِّينَ عَلَى حَلْقِهِ انْقَلَبَتْ فَنَادَاهُ الْمَلَكُ بِأَمْرِ اللَّهِ يَا إِبْرَاهِيمُ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا هَذَا فِدَاءُ ابْنِكَ فَنَظَرَ إِبْرَاهِيمُ فَإِذَا جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلامُ مَعَهُ كَبْشٌ كَانَ يَرْعَى فِى الْجَنَّةِ.
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى ﴿وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ﴾ [سُورَةَ الصَّافَّات/107] وَالذِّبْحُ بِكَسْرِ الذَّالِ اسْمُ مَا يُذْبَحُ وَمَعْنَى الآيَةِ أَنَّ اللَّهَ خَلَّصَ وَلَدَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَهُوَ إِسْمَاعِيلُ مِنَ الذَّبْحِ بِأَنْ جَعَلَ الذِّبْحَ فِدَاءً لَهُ.
Nabi Ishaq diutus pada kaum al Kan'aniyyin di daerah-daerah Syam dan Palestina (termasuk sekarang Suriah, Yordania, Libanon, dan Palestina).
Allah ta'ala berfirman:
وَبَشَّرۡنَـٰهُ بِإِسۡحَـٰقَ نَبِیࣰّا مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِینَ
[Surat Ash-Shaffat 112]
"Dan Kami beri kabar gembira kepadanya dengan Ishaq yang akan menjadi seorang di antara orang-orang sholih".
Nabi Muhammad ﷺ memuji Nabi Ishâq dalam sebuah hadits. Nabi mengatakan bahwa Nabi Yusuf adalah orang yang benar-benar murah hati, seperti ayahnya Ya'qub, seperti ayahnya Ishâq, seperti ayahnya Ibrahim. Nabi Muhammad ﷺ memuji keempat Nabi ini, empat Nabi yang berturut-turut (ayah, putra, cucu, dan cicit).
Ketika Ishâq dewasa, Nabi Ibrahim memberi tahu putranya (Ishaq) bahwa Ibrahim menginginkan agar dia menikahi kerabat mereka.
Nabi Ishâq menikahi sepupunya yang bernama Rafqah, putri Batwil. Meskipun untuk beberapa waktu Rafqah mandul, kemudian akhirnya dia melahirkan putra kembar, ^Is dan Ya^qub. Nabi Ishâq telah berdoa kepada Allâh untuk memberinya anak, dan Allah mengabulkan doanya.
Nabi Ishâq menyeru agama islam kepada kaumnya sebagaimana semua Nabi lainnya. Nabi Ishaq wafat pada umur 180 tahun, dimakamkan di Habrun, sebuah desa di Palestina, dimakamkan di dekat makam Nabi Ibrahim 'alayhissalam.
Intaha
Bersambung
الله موجود بلا مكان
Allaah Ada Tanpa Tempat
Posting Komentar untuk "Makna Bait Ke 17 Nadhom Aqidatul Awamm Kisah Nabi Ishaq 'Alaihissalaam"