Makna Bait Ke 16 Nadhom Aqidatul Awamm Kisah Nabi Shoolih Alaihissalaam
Ngaji Kitab Aqidatul Awam 16-5
هم آدم إدريس نوح هود مع # صالح وإبراهيم كل متبع
"Mereka adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, seluruh mereka diikuti"
Penjelasan
As Syaikh Ahmad al Marzuki menyebutkan nama-nama para Nabi yang wajib bagi setiap mukallaf untuk mengetahuinya. Karena nama-nama mereka telah disebutkan dalam Al Qur'an dan hadits.
Nama-nama Nabi yang wajib diketahui adalah:
Nasabnya adalah Sholih bin Ubaid ibn Maasih ibn Ubaid ibn Haadir ibn Tsamud ibn 'Aatsir ibn Iram ibn Saam ibn Nuh.
Nabi Sholih diutus pada kaum Tsamud yang berada di antara Hijaz dan Tabuk, wilayah al Hijr. Nabi Muhammad sallallâahu ^alayhi wa sallam pernah melewati daerah itu, ketika Beliau menuju Tabuk. Jejak suku Tsamud masih tetap ada sampai hari ini.
Allah melimpahkan nikmat yang berlimpah pada kaum Tsamud, tetapi mereka tidak bersyukur kepada Allah dan justru mereka menyembah pada berhala.
Allâh menjadikan Shalih seorang Nabi dari antara keturunan suku Tsamud yang paling terhormat. Kaum tsamud mengenal Shalih dengan baik. Nabi Shalih adalah yang paling sabar dan bijaksana di antara mereka, dan memiliki kecerdasan yang paling tinggi.
Nabi Sholih mengajak kaum Tsamud untuk hanya menyembah Allah dan tidak mensekutukannya dengan sesuatu apapun.
Allah ta'ala berfirman:
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَـٰلِحࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۖ
[Surat Al-A'raf 73]
"Dan pada kaum Tsamud Allah mengutus saudara mereka nabi Sholih, nabi Sholih berkata: Sembahlah Allah, tidak ada bagi kalian yang disembah selain hanya Allah".
Pada ayat berikutnya, Q.S. al A'raf ayat 74, disebutkan bahwa kaum tsamud adalah kaum yg tinggi derajadnya setelah kaum ^Ad. Namun mereka mendustakan Nabinya.
Kaum Tsamud adalah kaum yang kaya dan penuh kenikmatan dalam hidup mereka dan mereka hidup lama. Mereka biasa membangun rumah yang dipahat di dalam batu di gunung. Rumah-rumah itu dapat bertahan cukup lama. Mereka menjadi sombong sebagai akibat dari kemampuan mereka untuk membuat rumah-rumah batu itu.
Untuk membuktikan kenabian nabi Sholeh, Kaum Tsamud meminta beliau untuk mengeluarkan unta dan anaknya dari batu. Kemudian dengan kehendak Allah, unta betina bersama anaknya keluar dari sebongkah batu.
Ketika unta dan anaknya keluar dari batu, Nabi Salih memperingatkan orang-orang Tsamud agar tidak melukai unta itu. Nabi Shalih memberi mereka syarat tertentu yang harus mereka patuhi. Nabi Shalih mengatakan bahwa unta itu harus merumput di tanah mereka dan berhak atas air sumur selama satu hari penuh. Suku Tsamud bisa menggunakan sumur pada hari berikutnya. Sejak saat itu, mereka harus bergantian seperti itu. Dan Nabi Shalih memperingatkan mereka bahwa jika mereka tidak mematuhinya, mereka akan menghadapi hukuman (adzab) yang berat dari Allâh.
Unta tadi tinggal bersama Nabi Shalih selama beberapa waktu, dan ini menarik perhatian beberapa orang untuk percaya pada Nabi Shalih. Hal ini juga membuat para penyembah berhala lebih khawatir, karena mereka melihat bahwa Nabi Shalih lebih diperhatikan oleh orang-orang.
Kaum kafir Tsamud khawatir akan posisi mereka, dan kepemimpinan mereka di dalam sukunya. Mereka mulai mempengaruhi yang lain untuk tidak menerima Nabi Shalih.
Melihat mukjizat yang agung tersebut, hanya sebagian kecil yang beriman. Sedangkan mayoritas kaum Tsamud tetap membangkang, bahkan mereka membunuh unta nabi Sholeh tersebut dan bersepakat untuk membunuh nabi Sholih.
Allah mengadzab kaum Tsamud. Setelah mereka bersenang-senang dalam tiga hari, tiba-tiba pada pagi hari pertama (hari kamis) wajah mereka menguning, pada hari kedua (hari Jum'at) wajah mereka memerah, pada hari ketiga (hari Sabtu) wajah mereka menghitam. Pada hari ke empat (hari Ahad), ketika matahari terbit tanpa terjadi apapun, mereka menyangka bahwa Allah telah merahmati mereka, sehingga mereka pada keluar dari tempat persembunyian mereka, tiba-tiba malaikat Jibril turun di atas kota dan menutupi cahaya matahari, melihat itu mereka berlarian masuk ke dalam persembunyiannya, Jibril berteriak bagaikan suara petir yang menggelegar, sehingga mereka mati dan terjadi gempa, sehingga rumahnya mengubur mereka.
Allah ta'ala berfirman:
فَأَخَذَتۡهُمُ ٱلرَّجۡفَةُ فَأَصۡبَحُوا۟ فِی دَارِهِمۡ جَـٰثِمِینَ
[Surat Al-A'raf 78]
"Lalu gempa menimpa mereka, dan merekapun mati bergelimpangan di rumah mereka".
Nabi Sholih berdakwah pada kaum Tsamud selama 20 tahun, dan wafat pada usia 58 th di Makkah.
Intaha
Bersambung
Allah Ada Tanpa Tempat
Posting Komentar untuk "Makna Bait Ke 16 Nadhom Aqidatul Awamm Kisah Nabi Shoolih Alaihissalaam"