Inilah Ciri Fisik Nabi kita Muhammad

Ciri Fisik Rosulullah

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam warna kulitnya putih cerah, putih kemerah-merahan. Kepala beliau sempurna tidak kecil serta tidak berlebihan besarnya. Rambutnya hitam pekat tidak keriting dan tidak terlalu lurus, memiliki sedikit gelombang. Terkadang panjang rambutnya sampai ke ujung bawah daun telinga dan terkadang memanjang sampai ke pundaknya, beliau tidak pernah berbotak kecuali pada saat Haji atau Umroh. Tidak terdapat uban pada beliau kecuali hanya sekitar 20 helai rambut pada kepala dan wajahnya.

Tinggi beliau Normal tidak pendek dan tidak Jangkung (terlalu tinggi), normal Namun lebih condong ke tinggi. Rosulullah tidak gendut dan tidak kurus, dada dan perut beliau sama (tidak ada yang lebih maju dari yang lainnya). Pundak beliau lebar dan bentuk wajahnya lebih dekat ke bentuk bulat, seakan-akan matahari melintas di wajah beliau, berseri-seri bagai purnama.

Dahi beliau lebar serta Alis baginda Nabi melengkung memanjang tidak melebar. Telapak tangan dan telapak kakinya berisi (tidak kurus). Mata beliau hitam bagian yang hitamnya dan putih bagian yang putihnya dan ada tampak garis-garis merah kecil di sana.

Terdapat bulu di lengan bawah tangan Beliau serta di pundaknya dan dadanya bagian atas. Bulu memanjang lurus dari dada beliau ke pusarnya seperti garis. Jenggot beginda Nabi lebat tidak terlihat kulit dari sela-selanya. 

Hidung beliau mancung namun tidak berlebihan. Mulut beliau bagus tidak kecil. Gigi beliau indah, ada sela-sela diantaranya, seakan-akan tampak cahaya dari sana.

Tulang-nya kokoh serta Pertemuan tulang beliau besar seperti siku dan lutut. Bagian tengah telapak kaki baginda naik (tidak dalam sekali) tidak menempel dengan tanah (yaitu bagian pada telapak kaki yang biasanya tidak bersentuhan dengan tanah. Jika baginda Nabi menoleh maka ia Akan menoleh dengan seluruh badannya (bukan hanya dengan kepala saja). 

Jalannya cepat seakan sedang menurun dari tempat tinggi. Yang baru melihat beliau akan segan karena wibawanya yang luar biasa, lalu yang bergaul dengan beliau untuk mengenalnya akan sangat mencintainya. 

Baginda Nabi memulai salam terlebih dahulu di saat berjumpa dengan yang lain. Akan berkata setiap yang mencoba mensifainya:

"Sebelum Ini tidak pernah aku melihat Orang sesempurna Ini dan setelah ini juga tidak akan kutemui orang sepertinya".

(Karena merasa tidak mampu menggambarkanya secara sempurna)

Barang siapa yang melihat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa sallam dalam tidurnya dalam bentuk Ciri fisiknya yang asli maka para ulama mengatakan itu adalah kabar gembira bagi orang tersebut bahwa dia akan meninggal dalam keadaan Iman serta tidak disiksa di kubur dan di akhirat.

صلى الله عليه وسلم

Apa makna status Ummi pada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam?

Ketahuilah bahwa Rasul adalah seorang yang ummi tidak menulis dan tidak membaca yang tertulis dan hal ini merupakan salah satu mukjizat untuk beliau Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

(ٱلَّذِینَ یَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِیَّ ٱلۡأُمِّیَّ)

[Surat Al-A'raf 157]

yang maknanya: "mereka yang mengikuti seorang Rasul sekaligus Nabi yang ummi".

dan telah tetap status ummi beliau dengan pernyataan tegas dari Hadis di mana ketika pertama kali turun Wahyu Kepada beliau Malaikat Jibril mengatakan:

"bacalah!"

dan dijawab oleh Nabi: "saya tidak membaca".

Adapun sifat Ummi pada selain Nabi bukanlah suatu pujian, namun hal tersebut pada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam merupakan suatu pujian karena meskipun beliau seorang yang Ummi beliau Sanggup untuk membuat para sastrawan Arab yang memiliki bahasa yang tinggi tidak mampu menandingi beliau dan bahkan beliau menantang mereka dengan bahasa mereka dan mereka tidak mampu untuk menghadapi tantangan tersebut,

hingga akhirnya mereka menempuh jalan kedustaan dan peperangan terhadap Nabi.

Adapun yang disebutkan dalam suatu hadist bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

"إنا أمة أمية لا نكتب ولا نحسب"

"kita adalah umat yang Ummi tidak menulis dan tidak menghitung" maka bukanlah maksud daripada hadis tersebut pujian terhadap sifat Umii pada selain Nabi Muhammad.

yang dimaksudkan dalam hadis tersebut adalah perhitungan bintang-bintang untuk mengetahui permulaan bulan bukan itu yang kita jadikan patokan. Adapun firman Allah:

(هُوَ ٱلَّذِی بَعَثَ فِی ٱلۡأُمِّیِّيْنَ رَسُولࣰا مِّنۡهُمۡ یَتۡلُوا۟ عَلَیۡهِمۡ ءَایَاتِهِۦ وَیُزَكِّیهِمۡ وَیُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَابَ وَٱلۡحِكۡمَة)

[Surat Al-Jumu'ah 2]

yang maknanya: "Dan dialah yang mengutus pada Kaum yang Ummi seorang Rasul dari kalangan mereka membacakan kepada mereka ayat-ayatnya dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah"

maka artinya mengajarkan kepada mereka apa yang Allah wahyukan Bukan maksudnya dia yang mengajarkan mereka membaca atau menulis tulisan.

Nasab Rasulullah

Sebutkanlah sebagian Nasab Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan dari Kabilah manakah beliau, serta di mana ia dilahirkan dan di mana ia Wafat dan dimakamkan?

Nabi kita adalah Muhammad Putra Abdullah Putra Abdul Muthalib Putra Hasyim Putra Abdu Manaf, berasal dari suku Quraisy. dan mengetahui Nasabnya sampai kepada Abdu manaf hukumnya adalah fardhu kifayah.

Adapun mengetahui bahwa dia adalah Muhammad Putra Abdullah maka hukumnya fardhu Ain, wajib bagi setiap mukallaf meyakini hal tersebut.

Juga wajib di yakini bahwa beliau dilahirkan di Mekah, dan kelahiran beliau bertepatan pada tanggal 12 bulan Rabiul awal tahun gajah, yaitu tahun dimana Raja Abrahah datang untuk menghancurkan Ka'bah hingga akhirnya ia dihancurkan oleh Allah bersama pasukannya sebelum mereka sempat memasuki kota Mekkah.

kemudian Rasul diangkat menjadi Nabi di Kota Mekah, artinya turun kepadanya Wahyu keNabian saat ia masih berstatus sebagai penduduk kota Makkah, dan umur beliau bertepatan saat itu sudah 40 tahun.

kemudian Nabi hijrah ke Kota Madinah karena diperintahkan oleh Allah, hingga wafat dan dimakamkan di sana yaitu di tempat beliau meninggal di kamarnya Sayyidah 'Aisyah, karena para Nabi dimakamkan dan dikuburkan di tempat mereka didatangi kematian.

Hal ini diantara kekhususan bagi para Nabi sebagaimana ini dikatakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam:

"الأنبياء يدفنون حيث يموتون"

"Para Nabi dikuburkan di tempat mereka meninggal".

Berbagi :