Mimbar Masjidil Aqso di ukir oleh Warga Jepara Jawa Tengah
Masjidil Aqso di Palestina adalah Masjid Paling Mulia setelah 2 masjid besar, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Madinah. Masjidil Aqso merupakan masjid dimana Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi Wasallam diberi mukjizat Isra dan Mi’raj. Dan Masjid ini masih menjadi bagian dari palestina walaupun sering dikepung Y4hudi.
Ukiran Mimbar yang terdapat di Masjidil Aqso ini sudah menjadi replika yang sudah diukir oleh 5 warga jepara. Karena yang mimbar yang asli sudah dibakar oleh warga Australia dengan paham garis keras. Ia bernama Deennis Michael Rohan, ia membakar mimbar masjidil Aqso tahun 1969 M. (1)
Sehingga pada tahun 2003 dibuatlah replika Mimbar Masjidil Aqso ini mirip seperti yang sudah pernah ada sebelumnya. Pengukiran mimbar ini sampai 4 tahun lamanya. sehingga tahun 2007 kelima warga jepara sebagai tukang ukir mimbar ini pulang ke tanah kelahirannya. Sejarah ini ditulis juga oleh LSM dari Palestina dan dimuat di Adara Relief International.
Mimbar Masjidil Aqso ini mempunyai kaligrafi ukiran yang indah dan mempunyai nilai kandungan ilmu antariksa (perbintangan) sehingga mimbar aslinya disebut mimbar Nuruddin (sebutan lain : mimbar sholahuddin). dengan mempelajari mimbar Aslinya ini, para tukang ukir membutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam proses pengukiran.
Mereka tukang ukir mimbar masjidil aqso adalah Bpk. Abdul Mutholib, Bpk. Zaenal Arifin dan Bpk. Ali Ridho (warga Desa Tegalsambi, kec. Tahunan, Kab. Jepara). yang lain bpk. Sarmidi dan Bpk. Mustafid Dinul Azis.
Mimbar Masjidil Aqso ini dibuat oleh Shultan yang bernama Shultan Nuruddin Az Zanki yang waktu itu berusaha membebaskan Masjidil Aqsho dari tangan yahudi. Dan dengan semangat membara, beliau membuat karya terbaiknya sebuah mimbar yang dibuat dengan ornamen kaligrafi dan dipadukan dengan ilmu falaq (perbintangan). Namun sang Shultan meninggal dunia sebelum merebut masjidil Aqsho dan menyelesaikan karya terbaiknya. Beliau wafat di Usia 59 Tahun (1174 M).
Kemudian perjuangan membebaskan Masjidil Aqsho ini diteruskan oleh Shulthan Sholahuddin Al Ayyubi. Masjidil Aqsho mampu direbutnya dan karya mimbar ini akhirnya di selesaikan oleh sang Shulthan Sholahuddin. Sehingga Mimbar tersebut diberi nama dengan mimbar Sholahuddin (nama kedua setelah Mimbar Nuruddin).
Kemudian sejarah inipun dipelajari oleh para seniman Tukang Ukir Jepara. Agar replika ukiran yang mereka ukir bisa sama dengan aslinya.
Perjuangan membuat mimbar masjidil Aqsho ini mempunyai kesan tersendiri bagi warga jepara tersebut. perjalanan yang religius, perjalanan antara hidup dan mati. perjalanan yang mendebarkan bagi kelima pengukir asal jepara ini di negara yordania. Dalam perjalanan memasang mimbar ke Masjidil Aqsho pun membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sampai di masjid dan memasangnya.
Ukiran Mimbar yang terdapat di Masjidil Aqso ini sudah menjadi replika yang sudah diukir oleh 5 warga jepara. Karena yang mimbar yang asli sudah dibakar oleh warga Australia dengan paham garis keras. Ia bernama Deennis Michael Rohan, ia membakar mimbar masjidil Aqso tahun 1969 M. (1)
Sehingga pada tahun 2003 dibuatlah replika Mimbar Masjidil Aqso ini mirip seperti yang sudah pernah ada sebelumnya. Pengukiran mimbar ini sampai 4 tahun lamanya. sehingga tahun 2007 kelima warga jepara sebagai tukang ukir mimbar ini pulang ke tanah kelahirannya. Sejarah ini ditulis juga oleh LSM dari Palestina dan dimuat di Adara Relief International.
Mimbar Masjidil Aqso ini mempunyai kaligrafi ukiran yang indah dan mempunyai nilai kandungan ilmu antariksa (perbintangan) sehingga mimbar aslinya disebut mimbar Nuruddin (sebutan lain : mimbar sholahuddin). dengan mempelajari mimbar Aslinya ini, para tukang ukir membutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam proses pengukiran.
Mereka tukang ukir mimbar masjidil aqso adalah Bpk. Abdul Mutholib, Bpk. Zaenal Arifin dan Bpk. Ali Ridho (warga Desa Tegalsambi, kec. Tahunan, Kab. Jepara). yang lain bpk. Sarmidi dan Bpk. Mustafid Dinul Azis.
Mimbar Masjidil Aqso ini dibuat oleh Shultan yang bernama Shultan Nuruddin Az Zanki yang waktu itu berusaha membebaskan Masjidil Aqsho dari tangan yahudi. Dan dengan semangat membara, beliau membuat karya terbaiknya sebuah mimbar yang dibuat dengan ornamen kaligrafi dan dipadukan dengan ilmu falaq (perbintangan). Namun sang Shultan meninggal dunia sebelum merebut masjidil Aqsho dan menyelesaikan karya terbaiknya. Beliau wafat di Usia 59 Tahun (1174 M).
Kemudian perjuangan membebaskan Masjidil Aqsho ini diteruskan oleh Shulthan Sholahuddin Al Ayyubi. Masjidil Aqsho mampu direbutnya dan karya mimbar ini akhirnya di selesaikan oleh sang Shulthan Sholahuddin. Sehingga Mimbar tersebut diberi nama dengan mimbar Sholahuddin (nama kedua setelah Mimbar Nuruddin).
Kemudian sejarah inipun dipelajari oleh para seniman Tukang Ukir Jepara. Agar replika ukiran yang mereka ukir bisa sama dengan aslinya.
Perjuangan membuat mimbar masjidil Aqsho ini mempunyai kesan tersendiri bagi warga jepara tersebut. perjalanan yang religius, perjalanan antara hidup dan mati. perjalanan yang mendebarkan bagi kelima pengukir asal jepara ini di negara yordania. Dalam perjalanan memasang mimbar ke Masjidil Aqsho pun membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sampai di masjid dan memasangnya.
Posting Komentar untuk "Mimbar Masjidil Aqso di ukir oleh Warga Jepara Jawa Tengah"