Masuk GOR Delta Sidoarjo Dikawal Pasukan Tak Terlihat
Masuk GOR Delta Sidoarjo "Dikawal Pasukan Tak Terlihat" (diceritakan langsung oleh Kyai Nur Rohmad Mojokerto).
Iring-iringan puluhan bus dan mobil pribadi yang mengangkut para tamu dari luar negeri dan para pendamping awalnya berjalan sangat lancar tanpa hambatan. Tepat pukul 05.30 WIB, dengan pengawalan mobil dan motor patwal polisi, iring-iringan berangkat dari Hotel Shangri-La menembus dinginnya udara pagi Kota Surabaya.
Saya (Kyai Nur Rohmad) dan Ust Mastour Wonglu naik bus mini yang disediakan panitia. Sedangkan guru kami, Prof. Syekh Salim Alwan dipersilahkan menaiki mobil jenis MPV premium bersama dua guru kami lainnya: Syekh Umar Kalasy Malaysia dan Hajj Sa'd Ajjuz Lebanon.
Dengan berbekal undangan VIP, kami yakin bakalan masuk GOR dengan mudah. Tapi kondisi jalan berkata lain.
Melewati tol Waru, lalu lintas mulai tersendat. Mobil dan motor patwal polisi tidak mampu berbuat banyak. Kemacetan parah menjelang rest area Sidoarjo akhirnya memaksa rombongan Shangri-La berhenti total. Banyak penumpang yang saya lihat keluar kendaraan untuk merokok atau sekadar ingin melihat situasi jalan.
Sejumlah kendaraan bus dan mobil pribadi memutuskan mencari jalan alternatif untuk kembali ke hotel. "Kesaktian" mobil patwal polisi seketika luntur. Mobil jenis sedan itu terjebak macet di antara mobil-mobil non rombongan.
Satu tamu dari Amerika Serikat akhirnya memutuskan keluar bus dan bersusah payah menuju jalan arteri untuk mencari ojek motor. Keputusannya bulat: kembali ke hotel.
Dua tamu dari Yordania yang duduk di barisan paling depan tetap bertahan. Keduanya mulai marah-marah ke EO dan melepas peci kebesaran mereka.
Sekitar Pkl. 08 lewat sekian menit, saya dapat info, mobil yang ditumpangi guru kami, Syekh Salim Alwan berhasil menerobos kemacetan. Mobil yang ditumpangi beliau menjadi satu-satunya yang berhasil sampai di dekat pintu utama. Yang mengagetkan: tanpa pengawalan polisi sama sekali! Syekh Salim Alwan Australia, Syekh Umar Kalasy Malaysia dan Hajj Sa'ad Ajjuz Lebanon yang berada dalam satu mobil akhirnya memasuki ruangan VVIP. Berjumpa presiden, wapres, rais aam, ketua umum dan sederet tokoh lainnya.
Gus Yahya yang melihat kedatangan Syekh Salim, merasa kaget dan senang. Kaget karena tidak ada satu pun tamu luar negeri yang berhasil masuk kecuali mereka bertiga. Dan senang akhirnya ada perwakilan dari tamu luar negeri yang berhasil masuk GOR.
Beberapa delegasi dari PWNU Sulawesi Tenggara yang duduk bersebelahan satu bus dengan saya, yang mendengar kabar itu menimpali, "Guru sampean pasti dikawal pasukan yang tidak terlihat."
Bus yang saya tumpangi dan puluhan kendaraan lain rombongan dari Hotel Shangri-La akhirnya kembali ke hotel dan tidak jadi mengikuti Puncak Acara 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo.
Ketika bertemu kembali dengan Syekh Salim Alwan di hotel, saya tanya kok bisa mobil beliau menjadi satu-satunya yang berhasil sampai ke dekat pintu utama GOR. Beliau hanya menjawab singkat, "Pertolongan dari Allâh."
Beliau tampak tidak terlalu tertarik membahas bagaimana beliau dimudahkan masuk GOR. Justru yang beliau ceritakan dengan antusias adalah percakapan beliau dengan Jokowi selama kurang lebih 3 menit. "Al Hamdulillâh, presiden mendengar dengan seksama aqidah tanzih yang saya sampaikan bahwa Allâh Ada tanpa tempat," pungkas beliau.
رب فانفعنا ببركتهم
واهدنا الحسنى بحرمتهم
وأمتتا في طريقتهم
ومعافاة من الفتن
(NM, Warga NU)
Posting Komentar untuk "Masuk GOR Delta Sidoarjo Dikawal Pasukan Tak Terlihat"