Inilah Penjara di Bawah Laut dan Fitnah Akhir Zaman
Inilah Penjara di Bawah Laut, Ngaji Kitab "Risalah Ahlissunnah Wal Jama'ah"
قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وفي صحيح مسلم أيضا أن أبا هريرة رضي الله عنه يقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: {يَكُونُ فِي آخِرِ الزّمَانِ دَجّالُونَ كَذّابُونَ، يَأْتُونَكُمْ مِنَ الأَحَادِيثِ بِمَا لَمْ تَسْمَعُوا أَنْتُمْ وَلاَ آبَاؤُكُمْ، فَإِيّاكُمْ وَإِيّاهُمْ، لاَ يُضِلّونَكُمْ وَلاَ يَفْتِنُونَكُم}. وفي صحيح مسلم أيضا عن عمرو بن العاص رضي الله عنه قال: {إِنّ فِي الْبَحْرِ شَيَاطِينَ مَسْجُونَةً أَوْثَقَهَا سُلَيْمَانُ بنُ دَاوُدَ. يُوشِكُ أَنْ تَخْرُجَ فَتَقْرَأَ عَلَى النّاسِ قُرْآنا}. قال النووي رحمه الله تعالى: معناه أن تقرأ شيئا ليس بقرآن وتقول إنه قرآن لتغربه عوام الناس.
"Dalam Shahih Muslim juga diriwayatkan bahwa Abu Huroirah radliyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda: “Pada akhir zaman akan ada para dajjal pendusta, mereka datang kepada kalian dengan membawa hadits yang kalian dan bapak kalian belum pernah mendengarnya, maka jauhilah mereka oleh kalian, agar mereka tidak menyesatkan kalian dan tidak dapat menfitnah kalian”
Dan dalam shahih Muslim juga, dari Amr ibn al Ash radliyallahu anhu berkata: “Sesungguhnya di dalam laut ada syetan-syetan yang dipenjara, dikuatkan oleh nabi Sulaiman bin Dawud, dikhawatirkan dia akan keluar dan membaca al Qur’an pada manusia”. Imam an Nawawi rahimahullah berkata: artinya dia membaca sesuatu yang bukan al Qur’an dan kamu mengatakan itu adalah al Qur’an agar kalangan orang-orang awam merasa asing".
Catatan
Kabar yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alayhi wasallam sebagaimana telah dijelaskan di atas telah terjadi. Hari ini telah banyak orang atau kelompok yang mengelabui dan menipu ummat dengan atas nama agama. Orang Wahhabi mengaku-ngaku sebagai salafi dan Ahlissunnah, padahal mereka adalah musyabbihah mujassimah.
Hizbut Tahrir mengaku-ngaku akan mendirikan khilafah Islamiyah, padahal sebenarnya mereka akan menegakkan khilafah qodariyah. Hizbul Ikhwan mengaku-ngaku akan menegakkan syariat Islam, padahal sebenarnya mereka adalah khowarij yang gemar mengkafirkan umat Islam.
وروى الطبراني عن أبي الدرداء رضي الله عنه: {إن أخوف ما أخاف على أمتي الأئمة المضلون}. وروى الإمام أحمد عن عمر رضي الله عنه: {إن أخوف ما أخاف على أمتي كل منافق عليم اللسان}. قال المناوي رحمه الله تعالى: أي كثير علم اللسان جاهل القلب والعمل، اتخذ العلم حرفة يتأكل بها ذا هيبة وأبهة يتعزز، يدعو الناس إلى اللّه تعالى ويفر هو منه.
Imam ath Thabarani meriwayatkan dari Abu ad Dzarda’ radliyallahu ‘anhu: “Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takuti terjadi pada umatku adalah imam-imam yang menyesatkan”.
Al Imam Ahmad meriwayatkan dari Umar radliyallahu anhu: “Sesungguhnya susuatu yang paling aku takuti terjadi pada umatku adalah setiap orang munafiq yang pandai dalam berbicara”. Al Munawi rahimahullah berkata: “maksudnya adalah orang yang banyak memiliki keahlian dalam berbicara (tetapi) bodoh hati dan amalnya. Dia mengambil ilmu hanya sebagai profesi untuk mencari makan dengannya, dan mencari kewibawaan untuk dia sombongkan. Dia mengajak manusia pada Allah ta’ala sedangkan dia sendiri lari dari-Nya.
Catatan:
Dalam sejarah didapati orang-orang yang mengklaim sebagai imam dan ulama, padahal sesungguhnya dia sesat dan menyesatkan umat. Di antara mereka seperti Jahm bin Shofwan (tokoh Jahmiyah), Washil bin Atho' (tokoh muktazilah), Ma'bad al Juhani (tokoh Qodariyah), Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibn Qoyyim al Jauziyah (tokoh mujassimah musyabbihah), Muhammad bin Abdul Wahhab (tokoh Wahhabi), Sayyid Qutb (tokoh ikhwan), Taqiyudin an Nabhani (tokoh hizbut tahrir), Muhammad Abduh Dan Rasyid Ridlo serta masih banyak lagi.
Pada masa sekarang juga muncul orang-orang yang pintar dalam mengolah kata-kata, sehingga memikat banyak orang, tetapi ucapannya berbeda dengan hati dan amalannya. Dia tidak mengerjakan apa yang dia katakan.
وروى الطبراني عن علي رضي الله عنه: {إني لا أتخوف على أمتي مؤمنا ولا مشركا، فأما المؤمن فيحجزه إيمانه، وأما المشرك فيقمعه كفره، ولكن أتخوف عليكم منافقا عالم اللسان يقول ما تعرفون ويعمل ما تنكرون}. وعن زياد بن حدير رحمه الله تعالى قال: قال لي عمر بن الخطاب رضي الله عنه: {هل تعرف ما يهدم الإسلام؟ قلت: لا، قال: يهدمه زلة العالم، وجدال المنافق بالكتاب، وحكم الأئمة المضلين}
At Thabarani meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radliyallahu ‘anhu: “Sesungguhnya aku tidak mengkhawatirkan orang mukmin dan musyrik dari umatku. Karena orang mukmin dihalangi oleh imannya dan orang musyrik dipaksa oleh kekufurannya. Tetapi aku mengkahwatirkan atas kalian orang munafiq yang pandai dalam berbicara, dia mengatakan apa yang kalian ketahui dan mengamalkan apa yang kalian ingkari.
Dan Ziyad bin Hadir rahimahullah ta’ala berkata: Umar bin al Khaththab radliyallahu ‘anhu berkata: apakah kamu tahu sesuatu yang menghancurkan Islam? Aku berkata: tidak, beliau bersabda: “terpelesetnya orang Alim yang menghancurkannya dan berdebatnya orang munafiq dengan al kitab dan hukumnya para imam yang menyesatkan”.
Catatan:
Seorang 'alim harus tsiqoh (terpercaya). Tidak berbicara tentang agama yang dia tidak memiliki ilmu tentangnya. Pada umumnya, perkataan seorang alim itu dipercaya oleh umat. Karenanya orang yang berilmu harus berhati-hati dalam berfatwa.
⛔️Tidak boleh bagi seorang alim berbicara tentang agama berdasarkan logikanya sendiri atau berdasarkan hawa nafsunya. Karena hal itu akan menyesatkan umat Islam.
Tidak selayaknya bagi orang yang berilmu untuk malu mengatakan "saya tidak tahu" jika memang dia tidak memiliki ilmu tentang permasalahan tersebut.
Posting Komentar untuk "Inilah Penjara di Bawah Laut dan Fitnah Akhir Zaman"