Ponpes An-Nida Al Islamy Bertabarruk Rambut Nabi bersama Syaikh Salim Australia
Bekasi - Pondok Pesantren An Nida Al Islamiy Bekasi kedatangan tamu, guru mulia, Prof Dr Syaikh Salim Alwan Al Husaini dengan membawa Rambut Nabi Muhammad Shollallaahu 'Alaihi Wasallam.
Guru mulia, Prof Dr Syekh Salim Alwan Al Husayni adalah Grand Chairman of Darul Fatwa Australia yang berada di kota Sydney, Australia. Beliau adalah guru mulia dan seorang ulama yang ada di Australia dan mengemban amanah sebagai Ketua Darulfatwa.
Sebagaiman yang telah diketahui bahwa Guru mulia Syaikh Salim Alwan ini adalah pemegang rambut Nabi dengan 4 helai rambut. Dan beliau datang ke Ponpes An-Nida Al Islamy membawa Atsar Rosulullah tersebut untuk dijadikan tabarruk oleh para santri dan para jamaah yang hadir.
Guru mulia, Prof Dr. Syaikh Salim Alwan Al Husaini sudah pernah bermukim di Jakarta cukup lama. Beliau adalah seorang habaib, keturunan Rosulullah dari garis Al Husain dan kelahiran Beirut, Lebanon pada tahun 1968. Beliau menimba ilmu dengan spesialisasi keilmuanya adalah disiplin Ilmu Hadits. Riwayat pendidikan beliau adalah dari pendidikan sarjana dari Fakultas Ushuluddin, Jurusan al-Hadits wa ‘Ulumuhu di Global University, Lebanon, tahun 1995 yang diasuh langsung oleh guru mulia al Muhaddits Abdullah Al Harari. Kemudian beliau melanjutkan magister di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadits di Al-Azhar University, Mesir. Dan selanjutnya studi pasca sarjana doktor juga dengan disiplin Ilmu Hadits yang kembali ke almamater yaitu di Global University, Lebanon.
Dengan seabrek gelar yang diperolehnya, beliau tetap mengutamakan sanad, karena hal itulah yang diajarkan guru mulia Al Muhaddits Abdullah Al Harari. Sehingga guru mulia syaikh salim juga seringkali berguru kepada para ulama Indonesia untuk memperoleh sanad.
Dengan tetap menghidupkan tradisi ulama salaf, yaitu bersanad dalam mendapatkan ilmu, maka ia pun seringkali mendapatkan ijazah pada bidang hadits dari beberapa ulama senior di berbagai belahan dunia, seperti ulama Lebanon, Syria, Yordania, Palestina, Mesir, Yaman, Turki, Maroko/Al Maghribi, Indonesia dan negara lainnya. Selain ilmu Hadits yang ia pelajari, guru mulia Syaikh Salim juga mendapatkan ijazah pada bidang ilmu fiqih, ilmu tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya.
Kunjungan Guru Mulia, Prof Dr. Syaikh Salim Alwan Al Husaiyni ke Ponpes An-Nida Al Islamy di Bekasi tersebut kemarin (3/11/22) adalah atas undangan dari KH Mursyidi Sholeh yang juga dengan Izin dari Dzurriyah Syaikhona Muhajirin Amsar, Dr. KH. Muhammad Aiz, SH. MH. (Pengasuh dan Pimpinan Ponpes An-Nida Al Islamy Bekasi dan juga Ketua STIT Al-Marlhalah AL-Ulya).
Guru Mulia Syaikh Salim pernah berkunjung di Ponpes tersebut pada tahun 1995, dengan tujuan untuk memperoleh sanad dari guru mulia Syaikhona Muhajirin Amsar. Kemudian setelah guru mulia, Syaikhona Muhajirin Amsar wafat, Syaikh Salim Alwan Al Husayni datang kembali dengan memenuhi sanad-sanad kitab dari gurunya tersebut, melalui KH Mursyidi Sholeh langsung dari Syaikhona Muhajirin Amsar.
Kunjungan ini juga adalah untuk memberi kesempatan untuk para asatidz, kyai, santri dan para jamaah yang hadir untuk bisa bertabarruk dengan Atsar Rosulullah shollallaahu 'Alaihi Wasallam.
Posting Komentar untuk "Ponpes An-Nida Al Islamy Bertabarruk Rambut Nabi bersama Syaikh Salim Australia"