Panduan Ringkas dan Praktis Shalat Gerhana Matahari dan Bulan
Panduan Ringkas dan Praktis Shalat Gerhana Matahari dan Bulan
(فصل) وصلاة الكسوف سنة مؤكدة فإن فاتت لم تقض ويصلي لكسوف الشمس وخسوف القمر ركعتين في كل ركعة قيامان يطيل القراءة فيهما وركوعان يطيل التسبيح فيهما دون السجود ويخطب بعدها خطبتين ويسر في كسوف الشمس ويجهر في خسوف القمر.
Sholat gerhana matahari dan sholat gerhana rembulan, masing-masing dari keduanya hukumnya adalah sunnah muakkad.
Gerhana adalah salah satu kejadian alam yang luar biasa, yaitu terjadinya titik kumpul antara matahari bumi dan bulan. Jika yang terkumpul adalah matahari, bumi dan bulan maka disebut gerhana bulan. Sedangkan jika titik kumpul yang terjadi adalah matahari, bulan dan bumi maka disebut gerhana matahari.
Di dalam syariat islam terdapat amalan ibadah yang di sunnahkan pada saat terjadi gerhana tersebut. yaitu sebagai berikut Sholat dan tata caranya. Sholat gerhana matahari disebut sholat kusuf, dan sholat gerhana bulan disebut sholat khusuf.
Jika sholat ini telah ditinggalkan, maka tidak diqadha’, maksudnya tidak disyariatkan untuk mengqadha’nya.
Hukum Sholat Gerhana
Hukum shalat gerhana adalah sunnah mu’akkadah (sunnah yang sangat ditekankan)
Tata Cara Melakukan Shalat Gerhana
Disunnahkan melakukan sholat dua rekaat karena gerhana matahari dan gerhana rembulan secara berjamaah, masing-masing reka’at terdapat 2 kali ruku’, jadi dalam keseluruhan shalat gerhana terdapat 4 kali ruku’ .
1. Waktu
Waktu pelaksanaan sholat gerhana yaitu sejak terjadi gerhana (baik matahari atau bulan) hingga matahari/bulan muncul itu kembali. Apabila matahari/bulan sudah muncul kembali maka waktu pelaksanaan sholat gerhana sudah habis, dan tidak disunnahkan qadla’.
2. Mandi
Disunnahkan mandi sebelum melakukan sholat gerhana sebagaimana sholat jum’ah dan sholat ‘id, karena derajat sholat tersebut sama sama sunnah mu'akkadah
3. Berjamaah
Disunnahkan melakukan shalat gerhana secara berjamaah di Masjid
4. Adzan
Tidak disunnahkan adzan dan iqamah, tetapi mengumandangkan: الصلاة جامعة (as-shalaatu jaami’ah) sesaat sebelum melakukan shalat gerhana.
5. Raka'at
Jumlah raka'at shalat gerhana adalah 2 raka'at. Setiap raka'at terdapat 2 kali berdiri dan 2 kali ruku’. Ketika berdiri terdapat 2 kali bacaan al fatihah dan 2 kali bacaan surat.
6. Jahr/Israr
Dalam shalat gerhana matahari disunnahkan memelankan bacaan (israr) sebagaimana sholat yang dikerjakan pada siang hari, sedangkan dalam sholat gerhana bulan disunnahkan mengeraskan bacaan (jahr).
7. Khutbah
Disunnahkan melakukan 2 khutbah setelah shalat gerhana sebagaimana khutbah shalat jum’ah dan khutbah ‘id dalam rukun-rukunnya.
8. Disunnahkan memperbanyak dzikir, doa, istighfar dan sedekah
Teknis / Praktek (kaifiyyat) Melakukan Shalat Gerhana
1. Niat shalat sunnah gerhana berbarengan dengan takbiratul ihram:
أُصَلِّى سُنَّةَ كُسُوفِ الشَّمْسِ / سُنَّةَ خُسُوْفِ القَمَرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا / إِمَامًا لِله تعَالى
Melakukan takbiratul ihram dengan niat sholat gerhana. Dengan membaca niat sholat gerhana matahari:
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔً ﻟِﻜُﺴُﻮْﻑِ ﺍﻟﺸَّﻤﺲِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻟِﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Maknanya : “Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rekaat karena Allah ta’ala".
Dan membaca niat sholat gerhana bulan :
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ سُنَّةً ﻟِﺨُﺴُﻮْﻑِ ﺍﻟْﻘَﻤَﺮِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻟِﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Artinya : “Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rekaat karena Allah ta’ala”.
2. Membaca doa iftitah
Kemudian setelah membaca doa Iftitah dan ta’awudz, membaca surat Al-Fatihah, lalu ruku’, kemudian mengangkat kepala dari ruku’, lalu i’tidal, dan membaca surat Al-Fatihah yang kedua, kemudian ruku’ kedua yang lebih cepat daripada ruku’ sebelumnya, lalu i’tidal kedua kemudian sujud dua kali dengan melakukan thuma’ninah di masing-masing dari keduanya.
3. Membaca ta’awwudz lalu membaca surat al-fatihah
4. Membaca surat yang panjang jika mampu
5. Ruku’ pertama pada rakaat pertama. Ruku’ dilakukan dengan lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih ruku’
6. Kembali berdiri untuk membaca surat al-fatihah yang kedua
7. Membaca surat yang panjang jika mampu.
8. Ruku’ kedua pada rakaat pertama. Ruku’ dilakukan dengan lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih ruku’
9. I'tidal
10. Sujud secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
11. Duduk diantara dua sujud
12. Sujud kedua secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
13. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua
Melakukan rekaat yang kedua dengan dua kali berdiri, dua kali bacaan Al-Fatihah, dua ruku’, dua i’tidal dan dua kali sujud. Dan di masing-masing rekaat terdapat dua kali ruku’ dengan memanjangkan bacaan tasbihnya bukan pada saat melakukan sujud, maka ia tidak memanjangkan bacaan tasbih saat sujud.
Ini adalah salah satu dari dua pendapat. Akan tetapi menurut pendapat yang shahih, bahwa ia dianjurkan memanjangkan bacaan tasbih sujudnya seukuran panjang bacaan tasbih pada ruku’ sebelumnya.
14. Membaca ta’awwudz lalu surat al fatihah
15. Membaca surat yang panjang, jika mampu
16. Ruku’ pertama pada rakaat kedua. Ruku’ dilakukan dengan lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih ruku’
17. Kembali berdiri untuk membaca surat al-fatihah yang kedua
18. Membaca surat yang panjang jika mampu
19. Ruku’ kedua pada rakaat kedua. Ruku’ dilakukan dengan lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih ruku’
Pada saat ruku' dan sujud yang pertama membaca tasbih seukuran kadar seratus (100) ayat dari surat Al-Baqarah. Kemudian pada saat ruku' dan sujud yang kedua membaca tasbih seukuran kadar delapan puluh (80) ayat surat Al-Baqarh. Serta pada ruku' dan sujud yang ketiga seukuran kadar tujuh puluh (70) ayat surat Al-Baqarah. Dan pada ruku' dan sujud yang keempat seukuran lima puluh (50) ayat surat Al-Baqarah.
20. I'tidal
21. Sujud secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
22. Duduk di antara dua sujud
23. Sujud kedua secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
24. Duduk untuk membaca tasyahhud/tahiyyat dan shalawat
25. Salam
Khutbah Gerhana
Disunnahkan melakukan khutbah setelah shalat gerhana dengan 2 khutbah. Rukun-rukun khutbah gerhana sama dengan rukun khutbah jumat dan khutbah 'id.
Setelah sholat gerhana matahari dan rembulan, seorang imam dianjurkan melakukan khutbah dua kali seperti dua khutbah sholat Jum’at di dalam rukun-rukun dan syarat-syaratnya.
Di dalam kedua khutbahnya, imam mengajak orang-orang agar bertaubat dari segala dosa-dosa dan melakukan kebaikan berupa sedekah, memerdekakan budak dan semisalnya.
Seorang imam disunnahkan memelankan bacaannya saat sholat gerhana matahari dan mengeraskan bacaannya saat sholat gerhana bulan.
Waktu Berakhirnya Sholat Gerhana
Waktu pelaksanaan sholat gerhana matahari telah habis sebab gerhana telah selesai (matahari kembali seperti semula) dan sebab matahari terbenam dalam keadaan gerhana.
Dan waktu pelaksanaan sholat gerhana bulan telah habis sebab bulan telah kembali normal dan sebab terbitnya matahari, bukan sebab terbitnya fajar dan juga bukan sebab terbenamnya bulan dalam keadaan gerhana, maka waktu pelaksanaannya belum habis.
Posting Komentar untuk "Panduan Ringkas dan Praktis Shalat Gerhana Matahari dan Bulan"