Lokasi Makam Tuan Guru Muhammad Nur Takisung

Ada seorang ulama yang bernama Tuan Guru Muhammad Nur yang dikenal dengan tambahan nama di ujung yakni Takisung disebabkan karena beliau tinggal di pesisir pantai Takisung. Pantai ini ada di kecamatan Takisung, kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Akan tetapi, dari kedua orangtuanya merupakan penduduk asli desa Teluk Selong Seberang, Martapura, Kabupaten Banjar.

Hanya sedikit orang yang mengenal silsilah Tuan Guru Muhammad Nur Takisung. Tuan Guru merupakan anak dari Syaikh Ibrahim Khaurani bin Syaikh Muhammad Amin bin Syaikh Abdullah Khatib bin Syaikh Abul Hamim bin Syaikh Abdul Hamid Abulung (lokasi makamnya ada di desa Sungai Batang Seberang, kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar). Jadi dengan kata lain Tuan Guru Muhammad Nur adalah dzuriat ke 5 dari Syaikh Abdul Hamid Abulung.

Tuan Guru Takisung ini belajar agama sejak kecil dari orangtuanya sendiri yang terkenal alim. Ketika menjelang dewasa, tuan guru menuntut ilmu di pondok pesantren Darussalam, Martapura dan terkenal di kalangan teman-teman seangkatannya dengan sebutan Amat Jawa. Beliau juga mengaji secara khusus kepada Tuan Guru H. Husin Kaderi untuk memperdalam ilmu Tasawwuf.

Tuan Guru Takisung pernah melakukan khalwat puluhan tahun di dalam hutan belukar yang lebat tanpa bekal yang cukup. Tuan Guru Muhammad Nur Takisung lahir di Kediri, Jawa Timur pada tahun 1918 M, kemudian wafat di desa Takisung pada Rabu, 25 Jumadil Awwal 1414 H atau 10 November 1993 M pada usia 75 tahun.

Tuan Guru Takisung dimakamkan persis di depan rumahnya di desa Takisung, lokasi makam tidak jauh dari lokasi objek wisata pantai Takisung. Begitu pula dengan orangtuanya, Syaikh Ibrahim Khaurani juga bermakam di sekitar pesisir pantai Takisung.

Tuan Guru Muhammad Nur belajar tentang ilmu Tauhid dari orangtuanya, Syaikh Ibrahim Khaurani. yaitu ajaran asy'ariyah maturidiyyah. Allah Ada Tanpa Tempat, Tanpa Arah.

Tuan Guru Muhammad Nur juga memperdalam ilmu tauhidnya di desa Kintap. Di Desa tersebut juga tuan Guru Takisung mengajarkan ilmu tauhid kepada sejumlah muridnya. Hal ini bertujuan agar murid-muridnya kuat dalam menjalankan agama di sepanjang hidupnya. Tuan Guru Taksing selalu mengedepankan ilmu Tauhid kepada masyarakat agar selamat dunia dan akhirat.