KH Nur Rohmad Diberi Amanah Katib Syuriah MWC NU Dawarblandong Mojokerto
WargaNU.com - Majelis Msywarah Cabang (MWC) NU Kecamatan Dawarblandong telah menggelar pelantikan istimewa kepada Pengurus MWC NU Dawarblandong Kemarin Sabtu (20/11) yang bertempat di Lantai II, Gedung MWC NU Dawarblandong Kabupaten Mojokerto.
Acara Pelantikan MWC NU Dawarblandong juga dihadiri Wakil Bupati Mojokerto, H. Muhammad Albarra, LC. M.Hum atau dikenal dengan Gus Barra, hadir juga Anggota Fraksi PKB DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Masduki, S.P.d.I, hadir Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, KH. Abdul Adzim Alawi, serta Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PPP, H. Khusairin, SIP, M.Si, juga sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto, dan juga hadir 2 Anggota F-PKB DPRD Kabupaten Mojokerto, yaitu H.Supriyanto, SH, dan bapak Hadi Fathurahman, SE, dari forkopinda serta Camat Dawarblandong, Norman Handhito SIP, MS.i, juga hadir dari Kapolsek, Danramil Dawarblandong, dan hadir pula para Pengurus Dewan Tanfidz PCNU Mojokerto, H. Shobirin, SH, (Mantan Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PKB) dan para pengurus PCNU Mojokerto beserta jajarannya.
Pelantikan MWC NU Dawarblandong ini telah melantik para pengurus MWC NU Dawarblandong, yaitu Rois Syuriah, KH. Mundzir Masruri, S.Ag, M. Ag, dan juga khatib syuriah Kyai Nur Rohmad, S.Ag, M.Pd.I, Ketua Tanfidziyah, Drs. H. M. Shofwan beserta jajaran pengurus MWCNU Dawarblandong dengan diambil sumpahnya oleh Ketua PCNU Mojokerto, KH. Abdul Adzim.
Kyai Nur Rohmad menerima amanah ini sebagai kebaikan. Beliau berharap kepengurusan MWC NU Dawarblandong ini menjadi lahan perjuangan menyebarkan aqidah ahlussunnah wal jamaah dan juga sebagai ladang pahal untuk semua pengurus.
"Diberi amanah sebagai katib syuriyah mendampingi KH Mundzir Masruri, Rais Syuriyah MWCNU Kec. Dawarblandong. Semoga jadi lahan perjuangan dan ladang pahala. Pengurus belum tentu lebih baik daripada yang diurus. Jika benar, dukung. Jika salah, tegur dan ingatkan." Kata Kyai Nur Rohmad.
Kyai Nur Rohmad adalah Pengasuh Pondok Pesantren Syahamah yang berada di Mojokerto, dan beliau juga aktif menebarkan ilmu Aqidah Ahlusunnah Wal Jamaah Asyairoh Maturidiyah di NU Online.
Disamping itu, Gus Uki atau Masduki, Anggota F-PKB DPRD Jatim memberikan sambutannya bahwa NU itu dapat berdiri kokoh sampai hari ini karena NU berdiri adalah hasil Riyadoh para Waliyullooh, yang benar-benar menegakkan Islam Ahlussunah Waljamaah Asy'ariyah Maturidiyah.
”Maka wajib kita berkorban harta, tenaga dan pikiran untuk NU, Insyaallah mendapatkan berkah.” kata Gus Uki.
Ketua PCNU Mojokerto, KH. Abdul Adzim Alawi juga memberi sambutan bahwa dirinya bertemu dengan Gus Hasyim (Putra Kyai Mbah Wahab Hasbullah, Pendiri NU), di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet menjelaskan bahwa Gus Barra mempunyai mempunyai kakek (KH. Abdul Chalim asal Cirebon Jawa Barat) adalah sekretaris dari Kyai mbah Abdul Wahab Hasbullah, Pendiri NU, serta Panglima dan pejuang Islam di masa penjajahan Jepang pada zaman dahulu.
Gus Barra pun bercerita dalam sambutannya bahwa Mbah Yai Abdul Chalim adalah seorang pengusaha dengan memproduksi Kain Tenun dan Sarung yang hasilnya diperuntukkan kepada perjuangan NU sampai akhir hayatnya, kakek Gus Barra, ketika meninggal dunia tidak lagi menyisakan warisan sedikit pun untuk putra-putrinya termasuk putranya KH. Asep Saifuddin Chalim (Ayahanda Gus Barra) Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet. KH Asep Saifuddin Chalim adalah anak terakhir dari Mbah Yai Abdul Chalim.
Disamping itu, lanjut Gus Barra, Mbah Abdul Chalim ini juga semasa hidupnya merupakan anggota MPRS dari Partai NU, yang tinggal di Surabaya Jawa Timur. Dan ketika kondisinya mulai sakit sakitan karena usia sudah menua, Mbah Abdul Chalim memutuskan untuk pulang ke tanah kelahirannya di Cirebon dan meninggal di Cirebon Jawa Barat.
"Maka setelah itu terputuslah sejarah kakek saya di Jawa Timur ini." Kata Gus Barra.
Berkah
BalasHapus